Menunggu Gebrakan Ample Ke Khalayak: SOS Episode 8

Bandung masih jadi rumah bagi eksperimen dan energi baru di dunia musik, dan Ample adalah bagian dari itu masih meraba, tapi tahu ke mana mereka mau menuju.

Share:

Saat kami menuliskan laporan ini, Ample dalam beberapa hari kemudian merilis EP-nya, menjadikan mereka ada dalam deretan Alt Rock Bandung yang layak didengar dan memancing kita untuk ingat The Smashing Pumpkins. Musik yang dimainkan di Sloow saat itu menarik, tapi perjalanan masih panjang sampai kita bisa lihat Ample yang sepenuhnya di waktu ke depan. 

Ample dibentuk oleh sekelompok mahasiswa yang bertemu di UPI, mereka punya latar belakang musik yang cukup beragam dari hardcore sampai alternative, dan ada juga yang punya basis teori musik yang kuat. Secara, mereka berasal dari jurusan seni musik. Hal yang patut kita apresiasi adalah mereka membentuk band alih-alih jadi session player sebagaimana dikenal biasanya.

“Kita nggak mau dicap sebagai band lain,”. Mereka ingin membentuk identitas sendiri, bukan jadi versi lain dari band yang sudah ada. “Karya kita beda, dan itu yang bikin kita mencolok.” Mungkin klaim ini kemudian terbuktikan di EP Self-Titled mereka yang dirilis selang kemudian, 

Mereka menyebut ingin memainkan musik yang teknikal, tapi tetap punya bagian yang bisa dinyanyikan bareng. Fokusnya adalah bikin musik yang kompleks tapi tetap bisa dinikmati secara langsung baik secara teknis maupun emosional.

Bandung masih jadi rumah bagi eksperimen dan energi baru di dunia musik, dan Ample adalah bagian dari itu masih meraba, tapi tahu ke mana mereka mau menuju. Mereka mencobanya dengan menjadi yang lebih sing-along seperti apa yang dibikin Billy Corgan di Siamese Dream 30 tahun lalu.